Menelaah Partisipasi Buruh Perempuan dalam Pembangunan Partai Politik, Studi Kasus: Pengurus Pleno Perempuan dalam Pembangunan Partai Buruh

dc.contributor.advisorFritz Edward Siregar
dc.contributor.advisorFajri Nursyamsi
dc.contributor.authorJumisih
dc.contributor.authorFritz Edward Siregar
dc.contributor.authorFajri Nursyamsi
dc.date.accessioned2023-11-30T08:07:56Z
dc.date.available2023-11-30T08:07:56Z
dc.date.issued2023-08-09
dc.description.abstractKebebasan berdemokrasi pasca reformasi diikuti dengan kemunculan organisasi rakyat termasuk organisasi serikat buruh. Bagi buruh (perempuan), berserikat adalah hak dasar yang dilindungi hukum tanpa diskriminasi sekaligus upaya untuk belajar dan berjuang secara kolektif. Bagi pengurus serikat, perjuangan kolektif membela anggota kadang berbenturan dengan hukum yang tidak adil. Undang-Undang Cipta Kerja sebagai hasil kebijakan politik berkontribusi besar menciptakan ketidakadilan bagi buruh, karena melegalkan informalisasi tenaga kerja dengan pendapatan yang tidak pasti. Atas situasi yang tidak adil tersebut, kekuatan gerakan buruh dan rakyat bersepakat mendirikan kembali Partai Buruh pada kongres 2021 dengan tujuan mengintervensi kebijakan parlemen. Pendirian kembali Partai Buruh juga melibatkan buruh perempuan dalam struktur kepengurusan partai di tingkat nasional hingga daerah. Dalam praktiknya, partisipasi mereka menuai ragam hambatan seperti patriarki, hukum yang tidak adil, dan ekosistem yang belum terbangun di organisasi. Penelitian ini dilakukan guna mengurai problem yang dihadapi buruh perempuan dalam partisipasi politiknya di Partai Buruh dengan menggunakan pendekatan sosio legal, yaitu menelaah hukum secara doktrinal dan menganalisis secara mendalam tentang bekerjanya hukum di Partai Buruh. Berdasarkan fakta-fakta dan analisis ditemukan kesimpulan bahwa partisipasi buruh perempuan dalam Partai Buruh belum mencapai partisipasi substantif sehingga masih minim terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini karena keterlibatan buruh perempuan masih sebatas upaya pemenuhan syarat administrasi. Hal ini berdampak pada minimnya keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan strategis di partai. Partai Buruh selayaknya memberikan perhatian lebih kepada kader perempuannya dan membuat kebijakan affirmative action untuk mempraktikkan hukum yang betul-betul adil bagi perempuan di Partai Buruh. Kata kunci: buruh perempuan, partisipasi, partai buruh, politik.
dc.identifier.urihttps://repository.jentera.ac.id/handle/123456789/140
dc.language.isoother
dc.publisherSTHI Jentera
dc.subjectburuh perempuan, partisipasi, partai buruh, politik.
dc.subjectAffirmative Action
dc.titleMenelaah Partisipasi Buruh Perempuan dalam Pembangunan Partai Politik, Studi Kasus: Pengurus Pleno Perempuan dalam Pembangunan Partai Buruh
dc.title.alternativeExploring Women's Participation in the Development of a Political Party, A Case Study of Women's Involvement as the Executive Committee Members for Plenary Session in Labor Party
dc.typeThesis
Files
Original bundle
Now showing 1 - 5 of 5
Thumbnail Image
Name:
Bab 1 Jumisih.pdf
Size:
1.44 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Thumbnail Image
Name:
Bab 2 Jumisih.pdf
Size:
496.82 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Thumbnail Image
Name:
Bab 3 Jumisih.pdf
Size:
964.48 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Thumbnail Image
Name:
Bab 4 Jumisih.pdf
Size:
757.17 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Thumbnail Image
Name:
Bab 5 Jumisih.pdf
Size:
261.82 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed to upon submission
Description: